Tempe sejak dahulu telah menjadi makanan favorit orang-orang Indonesia. Tempe yang terbuat dari kedelai dan kaya akan protein ini adalah hasil kreasi masyarakat Indonesia. Tempe memiliki potensi pasar yang besar di berbagai daerah di Indonesia, tak terkecuali di Tulungagung.
Salah satu produsen tempe, Bu Suraten, dari Desa Suwaru telah menjalankan usahanya selama puluhan tahun. Suraten tidak ingat sejak tahun berapa ia memulai usaha produksi tempenya. Yang pasti usaha tempenya itu bisa menghidupi keluarganya hingga saat ini.
Setiap hari Suraten melakukan produksi tempe dan dalam sekali produksi ia bisa menghasilkan setengah kuintal tempe yang sudah dipotong dan dibungkus. Ia menjual tempenya dengan harga Rp.9000 per kilonya. Suraten biasanya menjual tempenya di pasar Kecamatan Bandung dan ke desa-desa tetangga.
Suraten membuat tempenya dari bahan-bahan alami dan tidak menggunakan bahan pengawet. Hasilnya bisa kita rasakan dari rasa tempe yang gurih dan nikmat.